Sidang pengadilan merupakan forum resmi untuk memutuskan dan mengadili perkara hukum. Dalam proses ini, terdapat berbagai pihak dengan peran krusial, salah satunya adalah Jaksa Penuntut Umum (JPU). Lantas, apa sebenarnya tugas dan tanggung jawab JPU?
JPU adalah pejabat yang bertugas menuntut pelaku tindak pidana dan membawa kasus ke pengadilan. Menurut Buku Ajar Hukum Pidana dan Penerapan Hukum Acara Pidana karya Ecep Nurjamal, SH., MH (2023), JPU bertanggung jawab mengumpulkan bukti serta memanggil saksi untuk mendukung tuntutan terhadap terdakwa. Artinya, JPU tidak boleh melakukan tuntutan tanpa dasar yang kuat, melainkan harus didukung oleh bukti-bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, JPU juga wajib memahami langkah hukum yang harus diambil sesuai dengan bukti dan jenis tindak pidana yang diajukan. Berikut beberapa tugas utama JPU dalam proses persidangan:
1. **Mengajukan Tuntutan** – JPU bertugas menyampaikan tuntutan resmi kepada hakim terhadap terdakwa yang diduga melakukan tindak pidana.
2. **Melakukan Penyidikan** – Sebelum mengajukan tuntutan, JPU harus melakukan penyidikan untuk memperoleh bukti dan fakta yang valid.
3. **Melengkapi Berkas Perkara** – Semua dokumen terkait perkara harus diperiksa dan dilengkapi sebelum diajukan ke pengadilan. Jika diperlukan, JPU dapat melakukan pemeriksaan tambahan.
4. **Mengawasi Pelaksanaan Putusan** – Meskipun putusan pengadilan tidak selalu sesuai dengan tuntutan JPU, ia tetap bertugas memastikan keputusan tersebut dilaksanakan sesuai hukum.
Dengan peran yang begitu penting, kehadiran JPU dalam sidang menjadi kunci untuk menjamin proses peradilan berlangsung adil dan transparan. Tanpa JPU, tuntutan hukum terhadap pelaku kejahatan tidak dapat diajukan secara resmi, sehingga sistem peradilan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
0 Komentar