Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Australia police shooting suspect named as manhunt continues

Dua petugas kepolisian di Australia tewas ditembak saat bertugas di Porepunkah, sebuah kota kecil di pedesaan. Sebuah pencarian besar-besaran kini tengah dilakukan untuk menangkap tersangka, Dezi Freeman (56). Korban yang telah diidentifikasi adalah Detektif Neal Thompson (59), seorang petugas lokal yang hampir pensiun, dan Senior Constable Vadim De Waart (35).

Kedua petugas tersebut sedang menjalankan surat perintah terkait dugaan tindak pidana seksual di sebuah properti di Porepunkah, yang terletak di timur laut Melbourne, bersama delapan rekannya. Seorang petugas lain mengalami luka serius namun telah pulih setelah menjalani operasi. Polisi menyebut Freeman, seorang warga lokal, bersenjata lengkap dan masih berkeliaran lebih dari 24 jam setelah penembakan.

Thompson bergabung dengan kepolisian pada tahun 1987 dan bekerja di unit penipuan besar dan kejahatan sebelum pindah ke Wangaratta, satu jam dari Porepunkah, pada tahun 2007. Ia dikenal sebagai pencinta alam dan tengah merencanakan masa pensiunnya. De Waart sementara bertugas di Wangarratta, namun tinggal di Melbourne setelah pindah dari Belgia.

Kepala Komisioner Kepolisian Victoria, Mike Bush, menyatakan "kehilangan yang menghancurkan" kedua petugas tersebut "menghantam jantung" keluarga kepolisian dan komunitas Porepunkah. Ia mengakui resiko yang dihadapi petugas kepolisian setiap kali mereka bertugas.

Freeman, yang dikabarkan mengenal dengan baik wilayah hutan sekitar rumahnya, belum terlihat sejak penembakan. Petugas kepolisian, dibantu helikopter dan kendaraan lapis baja, sedang menyisir semak belukar yang lebat. Warga diminta untuk tetap berada di dalam rumah hingga tersangka tertangkap. Bush menegaskan bahwa pasangan dan anak-anak Freeman aman, membantah laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa mereka disandera.

Misty-Rose Wilson, seorang pebisnis lokal, menggambarkan sulitnya pencarian di area hutan yang lebat, curam, dan dengan kondisi cuaca buruk. Marcus Simpson, manajer operasional di lapangan terbang setempat, mengatakan kota tersebut sangat terkejut setelah penembakan. Freeman sebelumnya menyebut dirinya sebagai "warga negara berdaulat", sebuah istilah yang digunakan oleh mereka yang secara salah percaya bahwa mereka tidak tunduk pada hukum dan otoritas pemerintah Australia. Peristiwa ini kembali memicu pertanyaan tentang bagaimana pihak berwenang menangani pandangan-pandangan ekstremis. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mencatat kemiripan antara serangan ini dengan penyergapan terhadap polisi di Queensland pada tahun 2022.

Posting Komentar

0 Komentar