Baitul Maqdis Institute menyatakan kecaman keras terhadap Universitas Indonesia (UI) karena mengundang Profesor Peter Berkowitz dari Universitas Stanford sebagai pembicara dalam orasi ilmiah. Acara tersebut digelar dalam rangka Pengenalan Sistem Akademik Program Pascasarjana UI di Depok pada Sabtu (23/8).
Fahmi Salim, Direktur Utama Baitul Maqdis Institute, menyayangkan keputusan UI yang dinilai memberi platform kepada figur yang dikenal mendukung agresi Israel di Palestina. "UI seharusnya menjunjung nilai kemanusiaan dan keadilan, bukan mengundang tokoh yang membenarkan penindasan terhadap rakyat Gaza," ujarnya dalam pernyataan resmi, Minggu (24/8).
Berkowitz, mantan pejabat era Presiden Donald Trump, disebut sebagai salah satu penggagas narasi pembenaran aksi militer Israel di Gaza. Menurut catatan Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 63.000 warga Gaza tewas sejak Oktober 2023, termasuk korban kelaparan akibat blokade Israel. Baitul Maqdis juga menyinggung tulisan-tulisan Berkowitz di media konservatif AS yang kerap membela kebijakan Israel dan mengkritik pihak yang mengecam tindakan Tel Aviv.
Lembaga tersebut mempertanyakan dasar ilmiah di balik undangan UI kepada Berkowitz. "Akademisi seharusnya berdiri di pihak objektivitas dan kemanusiaan, bukan mengundang pembicara yang mendukung pelanggaran HAM," tegas Fahmi. Mereka mendesak UI untuk melakukan investigasi dan menegaskan komitmennya pada nilai-nilai universal.
Hingga kini, UI belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut.
0 Komentar