Irvian Bobby Mahendro, seorang pegawai Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), menjadi sorotan setelah terlibat dalam kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, bahkan menjulukinya sebagai 'Sultan' karena diduga menerima uang hasil pemerasan terbesar, yakni Rp 69 miliar dari total Rp 81 miliar yang dikumpulkan.
Berdasarkan laporan terakhir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2022, kekayaan Irvian tercatat sebesar Rp 3,9 miliar. Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan uang yang diduga dia terima dari kasus pemerasan. Menurut KPK, Irvian menggunakan uang hasil kejahatan tersebut untuk berbagai keperluan, termasuk belanja, hiburan, pembayaran DP rumah, hingga pembelian mobil mewah.
Kasus pemerasan ini terjadi selama periode 2019-2024. KPK mengungkapkan bahwa sertifikasi K3 sengaja dibanderol dengan harga tinggi, dan dana yang terkumpul dialirkan ke sejumlah pejabat. Total ada 11 tersangka dalam kasus ini, termasuk Noel Ebenezer. Meski demikian, Noel membantah tuduhan pemerasan dan menyatakan bahwa dirinya tidak termasuk dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Noel juga meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto serta masyarakat Indonesia. Sementara itu, Irvian belum memberikan pernyataan terkait kasus yang menjeratnya maupun julukan 'Sultan' yang disematkan kepadanya.
0 Komentar