Keluarga Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, tengah berduka mendalam. Esco ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Minggu (24/8) di kebun belakang rumahnya. Yang lebih mengherankan, sebelum ditemukan tewas, Esco dilaporkan hilang selama beberapa hari.
Saihun, mertua Esco, mengungkapkan bahwa keluarga telah melakukan pencarian besar-besaran setelah Esco pamit kerja pada 13 Agustus 2025 dan tak kunjung pulang. Kepada kumparan, Saihun mengaku bahkan sampai meminta bantuan dukun untuk menemukan menantunya yang hilang. "Hilang itu, istrinya cari, saya juga cari, semuanya cari. Saya juga cari pakai dukun biar pulang ke rumah," ujarnya. Saihun menegaskan bahwa Esco tidak memiliki masalah dengan keluarga maupun istrinya, Briptu Rizka Sintiyani. Kehilangan Esco membuat Rizka jatuh sakit karena syok.
Jenazah Esco ditemukan dalam kondisi membusuk, terkapar di tanah dengan leher terikat tali di sebuah pohon. Hasil autopsi sementara menunjukkan adanya luka akibat kekerasan benda tumpul dan tanda kekerasan di leher. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menyatakan bahwa kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Esco. Penyidik saat ini tengah memeriksa saksi-saksi, termasuk istri korban dan orang pertama yang menemukan jenazah. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap misteri di balik kematian tragis Brigadir Esco.

0 Komentar