Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Cerita Wisudawan UNY: Terima Map Kosong, Ijazah Tak Kunjung Keluar

Hampir enam bulan setelah wisuda, ijazah yang dinantikan Rahman (bukan nama sebenarnya) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masih belum juga diterimanya. Saat wisuda pada Februari 2025 lalu, Rahman hanya mendapat map kosong berlogo UNY tanpa dokumen ijazah di dalamnya.

Menurut penuturannya, kampus beralasan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh masalah sinkronisasi data. Surat edaran resmi baru keluar pada 28 Mei, menjelaskan bahwa proses administrasi masih tertunda. Meski telah bertanya kepada dosen dan mengecek grup wisuda, tak ada kepastian kapan ijazah akan terbit. "Ini bikin sakit hati. Minimal ada tanggal pasti, jadi kami tahu harus menunggu sampai kapan," ujarnya.

Dampaknya pun dirasakan oleh teman Rahman yang gagal bekerja karena tidak memiliki ijazah asli. Meski telah diterima sebagai calon guru, temannya terpaksa mundur karena persyaratan administrasi tidak bisa dipenuhi dengan hanya surat keterangan lulus (SKL).

Agung Dwi Prakoso, wisudawan UNY tahun 2023, mengaku berbeda pengalaman. Saat wisuda, ia langsung menerima ijazah beserta dokumen pendukung. Ia menyayangkan situasi yang dialami para wisudawan saat ini dan berharap UNY segera menyelesaikan masalah ini.

**Sinkronisasi Data dan Kendala Sistem Pusat**

Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, mengungkapkan sekitar 2.900 ijazah wisudawan Februari dan Mei belum terbit akibat transisi kurikulum dan masalah sinkronisasi data dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). "Ada antrean karena sistem Penomoran Ijazah dan Sertifikat Nasional (PISN) sempat mati," jelasnya.

UNY sebenarnya bisa menerapkan kebijakan wisuda setelah ijazah siap, tapi hal itu akan memaksa mahasiswa membayar uang kuliah tambahan. Untuk menghindari dropout (DO), kampus mempersilakan wisudawan menandatangani surat pernyataan kesediaan menerima ijazah belakangan.

Kendala eksternal, seperti maintenance sistem PDDikti, turut memperlambat proses. "Kami tidak bisa mengontrol sistem di Jakarta," tutur Nur Hidayanto. Meski demikian, UNY berjanji terus berupaya mempercepat distribusi ijazah.

Posting Komentar

0 Komentar