Ritel mainan terbesar di Inggris, The Entertainer, akan sepenuhnya dimiliki oleh para karyawannya. Gary Grant, pendiri perusahaan yang telah berusia 66 tahun tersebut, menyerahkan kendali bisnisnya kepada 1.900 pekerja setelah membangun kerajaan bisnis multi-juta poundsterling yang terdiri dari 160 toko di seluruh Inggris sejak tahun 1981.
Grant, yang memulai bisnis bersama istrinya Catherine dengan satu toko kecil, telah mentransfer 100% kepemilikan bisnis keluarga kepada sebuah yayasan karyawan. Hal ini berarti seluruh staf akan mendapatkan bagian dari keuntungan dan memiliki suara dalam pengambilan keputusan perusahaan. “Jika bisnis ini dijual hanya demi uang, itu bukanlah cara meneruskan estafet seperti yang diinginkan keluarga,” kata Grant kepada BBC.
Meskipun sebagian besar keuntungan The Entertainer diraih menjelang Natal, Grant menjelaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah karyawan akan menerima bonus tahun ini. Ia memperkirakan "imbalan nyata" akan terlihat pada tahun fiskal yang berakhir Januari 2027. "Saat itulah saya rasa staf akan mulai melihat sesuatu yang lebih berarti," tambahnya. Meskipun kepemilikan berpindah ke karyawan, Grant dan keluarganya tetap akan menerima pembayaran atas transfer kepemilikan saham 100% mereka, yang akan dibayarkan dari keuntungan perusahaan secara bertahap.
Keberhasilan The Entertainer, menurut Grant, patut diacungi jempol mengingat berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk krisis keuangan tahun 2008, pandemi Covid-19, penurunan toko fisik, dan pergeseran ke pasar online. Nilai-nilai Kristiani keluarga Grant menjadi pondasi operasional perusahaan. Berbeda dengan pengecer besar lainnya, The Entertainer tidak buka pada hari Minggu dan menyumbangkan 10% keuntungan tahunannya untuk amal. Tahun lalu, perusahaan juga memperluas kemitraannya dengan Tesco, memasok mainan ke lebih dari 850 toko supermarket tersebut, dan juga memiliki konter di 140 toko Matalan.
Karyawan seperti Jess Payne, yang telah bekerja selama 10 tahun, menyebut keputusan Grant sebagai langkah yang "sangat berani" dan "sangat menggembirakan" bagi para pekerja. Lee Adlam, karyawan lain yang sudah bekerja hampir delapan tahun, mengatakan bahwa ini adalah "hal yang khas Gary," karena ia selalu memprioritaskan kesejahteraan karyawan.
Grant, yang keluar sekolah dengan hanya satu sertifikat O Level, dan pernah dipecat dari pekerjaan pertamanya, kini menyerahkan warisan perusahaan kepada karyawannya. Dua dari empat anaknya bekerja di perusahaan, tetapi Grant mengatakan mereka memiliki "rencana lain untuk hidup mereka." Setelah perencanaan suksesi yang panjang, keluarga Grant memilih yayasan karyawan sebagai pilihan terbaik untuk menjaga warisan keluarga dan suasana kekeluargaan di perusahaan. Hampir 400 karyawan telah bekerja lebih dari satu dekade, dan sekitar 50 karyawan telah bekerja lebih dari 20 tahun.
Andrew Murphy, CEO eksternal pertama yang ditunjuk dua tahun lalu, dan tim kepemimpinannya akan memegang kendali penuh perusahaan setelah transfer kepemilikan selesai. Murphy mengakui tanggung jawab besar untuk melanjutkan warisan perusahaan dan meraih kesuksesan sesuai dengan harapan keluarga Grant.
Grant sendiri berencana untuk menikmati masa pensiun dengan istrinya, menghabiskan waktu bersama 10 cucunya, dan terlibat dalam kegiatan amal. Ia mengakui bahwa "mematikan komputer" akan menjadi tantangan, karena bisnis telah menjadi seperti anak kelima bagi keluarganya. Namun, ia merasa tenang karena bisnisnya berada dalam kondisi keuangan yang kuat dan akan terus berkembang.

0 Komentar