Kecelakaan kerja merupakan risiko yang dapat terjadi di berbagai jenis pekerjaan. Penyebab utamanya seringkali berasal dari kelalaian atau kurangnya pengawasan dalam menerapkan prosedur keselamatan. Menurut Muhammad Sultan dalam buku *Kecelakaan Kerja* (2019), kecelakaan kerja tidak hanya terjadi di tempat kerja, tetapi juga dalam perjalanan menuju atau pulang dari tempat bekerja.
Kecelakaan kerja, seperti yang dijelaskan dalam Permenaker No. 5 Tahun 2021, mencakup insiden yang mengakibatkan cedera fisik, penyakit akibat kerja, bahkan kematian. Untuk meminimalkan risiko tersebut, penting bagi pekerja dan perusahaan untuk memahami faktor penyebab sekaligus langkah pencegahannya.
### 1. **Pelanggaran Prosedur Keselamatan**
Banyak kecelakaan terjadi karena pekerja mengabaikan aturan keselamatan, seperti tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD). Padahal, dalam pekerjaan berisiko tinggi, seperti konstruksi atau industri, ketaatan pada prosedur keselamatan sangat vital.
### 2. **Kurangnya Pelatihan Kerja**
Pekerja yang tidak mendapatkan pelatihan memadai cenderung lebih rentan melakukan kesalahan teknis sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyelenggarakan pelatihan berkala terkait penggunaan alat dan prosedur kerja yang aman.
### 3. **Kondisi Fisik yang Tidak Prima**
Kelelahan atau kurang istirahat berdampak pada menurunnya kewaspadaan dan refleks pekerja. Hal ini membuat mereka lebih lambat merespons bahaya di sekitarnya.
### 4. **Peralatan yang Tidak Memenuhi Standar**
Penggunaan alat rusak atau tidak sesuai standar dapat memicu kecelakaan. Pemantauan rutin terhadap kondisi peralatan wajib dilakukan untuk memastikan keamanannya.
Upaya pencegahan seperti pemakaian APD, pelatihan keselamatan, dan pemeriksaan peralatan secara berkala dapat menekan angka kecelakaan kerja. Dengan meningkatkan kesadaran akan keselamatan, lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif dapat tercipta.
0 Komentar