Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Jacqueline Wilson calls Picture Imperfect 'the easiest and hardest book I've ever written'

Jacqueline Wilson, penulis yang telah berkarya selama lebih dari lima dekade dan menerbitkan ratusan buku, menggambarkan novel terbarunya, "Picture Imperfect," sebagai karya yang "paling mudah dan paling sulit" yang pernah ia tulis. Novel ini merupakan sekuel dewasa dari novel anak-anaknya yang populer, "The Illustrated Mum," yang diterbitkan pada tahun 1999.

"The Illustrated Mum" menceritakan kisah dua saudara perempuan, Dolphin dan Star, yang berjuang menghadapi ketidakstabilan hidup bersama ibu mereka, Marigold, yang menderita gangguan bipolar. Sekuelnya, "Picture Imperfect," berfokus pada Dolphin, yang kini berusia 33 tahun dan masih merawat ibunya, merasa kecewa dengan hidupnya yang sederhana di sebuah kamar kost dan bekerja di sebuah toko tato.

Wilson menjelaskan bahwa menulis "Picture Imperfect" mudah karena kecintaannya pada "The Illustrated Mum," namun sekaligus sulit karena pembaca memiliki bayangan sendiri tentang apa yang mungkin terjadi pada tokoh-tokoh tersebut. "Beberapa menginginkan Marigold sembuh, atau Dolphin memiliki karier yang hebat, atau Star menjadi kakak perempuan yang sempurna. Tetapi kehidupan nyata tidak selalu seperti itu, dan saya selalu ingin buku-buku saya mencerminkan kenyataan," ujar Wilson.

Kebenaran, bahkan ketika tidak nyaman, selalu menjadi ciri khas karya Wilson. Dari "Tracy Beaker" hingga "Dustbin Baby" dan "The Illustrated Mum," ia menulis tentang keluarga yang berantakan, penyakit mental, kemiskinan, dan ketahanan anak-anak dalam menghadapi semua itu. Wilson mengaku sangat menyayangi "The Illustrated Mum" dan menganggapnya sebagai salah satu karya favoritnya. Ia terharu dengan banyaknya surat dari anak-anak yang mengatakan bahwa kisah dalam buku tersebut mirip dengan pengalaman mereka sendiri.

Kehidupan ketiga perempuan dalam cerita tersebut berlanjut dengan cara yang baik dan buruk. Marigold masih berjuang dengan pengobatan dan kestabilannya. Star menjadi dokter dan tinggal di Edinburgh, menjaga jarak dari masalah kesehatan mental ibunya. Dolphin, yang paling disimpati Wilson, masih menjadi tulang punggung keluarga, menghadapi beban merawat ibunya dan merasa tidak puas dengan kehidupannya. Dalam "Picture Imperfect," Wilson ingin memberikan Dolphin pilihan dalam hal cinta dan pekerjaan, sehingga ia dapat menemukan apa yang sebenarnya diinginkannya.

Wilson juga membahas tentang kritik yang pernah diterimanya terkait tema-tema berat dalam bukunya. Ia mengingat keluhan seorang ibu yang marah karena salah satu bukunya menyiratkan bahwa anak-anak berusia 11 tahun tidak lagi percaya pada Sinterklas. "Anda tidak bisa menyenangkan semua orang," kata Wilson sambil tertawa. Namun, ia tetap memiliki batasan dalam menulis untuk anak-anak. Ia mengakui bahwa anak muda sekarang terpapar hal-hal yang jauh lebih banyak daripada pembaca di tahun 1990-an atau 2000-an, tetapi ia tetap memisahkan realitas yang lebih gelap tersebut untuk fiksi dewasa.

Wilson menegaskan bahwa "Picture Imperfect" bukan buku motivasi diri, tetapi sebuah gambaran realistis tentang menjadi anak dari orang tua dengan penyakit mental. Ia juga berbagi pengalaman pribadinya, termasuk tentang kegagalan pernikahannya dan tahun-tahun kesepian yang dialaminya sebelum menemukan kebahagiaan dalam hubungannya yang sekarang. Pengalaman pribadi ini tercermin dalam eksplorasi tema cinta dalam "Picture Imperfect."

Terakhir, Wilson menggoda pembaca dengan petunjuk bahwa ia sedang mengerjakan sekuel lain, yang sudah mencapai 30.000 kata. Ia menikmati kebebasan menulis fiksi dewasa, di mana ia dapat mengeksplorasi tema-tema yang lebih kompleks tanpa perlu khawatir membatasi pembacanya.

Posting Komentar

0 Komentar