Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Ketua Suporter PSIM: Larangan Away Bikin Suporter Tamu Datang Sembunyi-sembunyi

Ketua Umum The Maident, kelompok suporter PSIM Yogyakarta, Rendy Agung Prasetya, menilai larangan suporter tandang justru kontraproduktif dan memicu kericuhan terselubung. Pengalaman laga PSIM melawan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung, Bantul, yang berakhir ricuh, menjadi bukti nyata inefektivitas aturan tersebut.

Menurut Rendy, larangan tersebut membuat suporter tim tamu datang secara sembunyi-sembunyi, menyulitkan suporter tuan rumah untuk menyambut dan mengkoordinir mereka. "Kalau larangan away dicabut, mungkin suporter Persib bisa diterima dengan lebih leluasa. Tidak akan ada kontra (kericuhan) seperti ini, tidak ada saling sembunyi-sembunyi," tegasnya.

Rendy menjelaskan bahwa larangan tersebut tak mampu menghentikan sepenuhnya pergerakan suporter. Banyak yang tetap datang, baik dari kalangan yang tinggal di daerah lawan, luar kota, maupun Jogja sendiri. Motivasi mereka, menurut Rendy, murni silaturahmi, bukan untuk membuat keributan. "Niatnya silaturahmi, mereka tidak berniat membuat kerusuhan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti potensi perubahan niat suporter akibat larangan tersebut. Keinginan awal untuk mendukung tim dan menjalin persaudaraan berubah menjadi hal lain karena terhalang masuk stadion. "Tadinya ingin nonton tapi tidak boleh, akhirnya niat mereka mungkin jadi berbeda," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Brajamusti (suporter PSIM), Burhan Thole, dan Ketua Viking (suporter Persib), Tobias Ginanjar, masih enggan berkomentar dan menjanjikan pernyataan resmi setelah pertemuan perwakilan kedua kelompok suporter pada Rabu, 27 Agustus.

Posting Komentar

0 Komentar