Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengakui bahwa saat ini terjadi penurunan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Hal ini disampaikannya sebagai respons atas pernyataan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang menyoroti minimnya pengetahuan sejarah dan rendahnya semangat nasionalisme pada anak muda.
Mu’ti menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan berkomitmen untuk memperkuat rasa cinta tanah air di tengah masyarakat, khususnya para pelajar. Menurutnya, upaya ini sejalan dengan semangat peringatan kemerdekaan Indonesia. “Kami berusaha menanamkan kembali nilai-nilai patriotisme melalui metode pembelajaran yang sesuai dengan prinsip pendidikan,” ujarnya dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta.
Salah satu langkah konkret yang akan diterapkan adalah menjadikan ekstrakurikuler pramuka sebagai kegiatan wajib bagi siswa dari tingkat SD hingga SMA. Mu’ti menjelaskan bahwa pramuka tidak hanya membangun jiwa nasionalisme, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur kehidupan sehari-hari. “Dasa Darma Pramuka mengajarkan cinta tanah air dan pembentukan kepribadian mulia,” tambah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.
Ia juga menekankan pentingnya kurikulum tersembunyi (*hidden curriculum*) yang berfokus pada pengalaman langsung dan penanaman nilai-nilai positif dalam proses pembelajaran. Langkah ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih mencintai bangsa dan siap berkontribusi bagi kemajuan Indonesia di masa depan.

0 Komentar