Berbagai surat kabar Inggris menyoroti dua berita utama yang berbeda namun sama-sama menarik perhatian publik: rencana deportasi massal Nigel Farage dan pertunangan Taylor Swift dengan pemain sepak bola Amerika, Travis Kelce.
Daily Mail menyambut rencana Farage untuk mendeportasi hingga 600.000 imigran gelap jika terpilih sebagai perdana menteri dengan antusias, menyebutnya sebagai solusi yang sesuai dengan keinginan rakyat Inggris. Sebaliknya, Daily Mirror mengecam rencana tersebut, menekankan pentingnya pertimbangan kemanusiaan dan moral. The Sun mempertanyakan kelayakan rencana tersebut, terutama dalam hal negosiasi dengan negara-negara yang dianggap "nakal" seperti Iran dan Afghanistan. Seorang pejabat Taliban, seperti yang dikutip Daily Telegraph, menyatakan kesiapan Afghanistan untuk menerima siapa pun yang dideportasi oleh Farage. Namun, The i melaporkan bahwa Downing Street belum mengesampingkan kesepakatan pengembalian dengan Afghanistan di masa depan, tetapi tidak akan menyerahkan pencari suaka kepada rezim saat ini.
Sementara itu, rencana pemerintah Inggris untuk memerangi migrasi ilegal melalui kerja sama dengan polisi Prancis menghadapi tantangan, menurut The Times. Kemungkinan runtuhnya pemerintahan di Paris mengancam keberhasilan rencana tersebut, karena prioritas utama pemerintahan baru akan berfokus pada penghematan anggaran untuk mengatasi hutang negara.
Di sisi lain, berita pertunangan Taylor Swift dan Travis Kelce mendominasi halaman-halaman hiburan. Banyak surat kabar menggunakan lirik lagu Taylor Swift untuk menggambarkan berita bahagia ini, menggambarkannya sebagai kisah cinta yang romantis. Pengumuman pertunangan di media sosial langsung memicu reaksi antusias dari para penggemarnya. Meskipun Daily Star mendoakan yang terbaik bagi pasangan tersebut, mereka juga menyoroti kemungkinan Taylor Swift akan mendapatkan inspirasi untuk album baru jika hubungan tersebut berakhir.

0 Komentar