IGK Manila, purnawirawan TNI Angkatan Darat dan tokoh olahraga terkemuka Indonesia, telah meninggal dunia pada Senin, 18 Agustus 2025, di usia 83 tahun di Rumah Sakit Bunda Menteng, Jakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga dan militer Indonesia.
Lahir di Singaraja pada 8 Juli 1942, IGK Manila, atau I Gusti Kompyang, menorehkan jejak karier militer yang cemerlang. Ia merupakan salah satu perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) dengan kecabangan Korps Polisi Militer. Sepanjang kariernya di TNI AD, ia menjabat hingga mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI), dan terlibat dalam berbagai operasi penting. Atas pengabdiannya, ia menerima berbagai tanda jasa kehormatan.
Namun, kontribusi IGK Manila tidak hanya terbatas pada dunia militer. Ia dikenal luas sebagai "Bapak Wushu Indonesia". Dedikasi dan perjuangannya yang gigih membuahkan hasil ketika ia berhasil meyakinkan Presiden Suharto untuk mencabut larangan praktik wushu di Indonesia. Kedekatannya sebagai mantan pengawal Presiden Suharto memungkinkannya untuk bernegosiasi langsung dan membawa perubahan signifikan bagi perkembangan wushu di Tanah Air, termasuk mendatangkan pelatih dari Tiongkok.
Selain dedikasinya pada wushu, IGK Manila juga berperan penting dalam sepak bola nasional. Ia pernah menjabat sebagai manajer Tim Nasional Sepak Bola Indonesia dan berhasil mengantarkan tim meraih medali emas SEA Games Manila di Filipina pada tahun 1991.
Kepergian Mayor Jenderal TNI (Purn) IGK Manila merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Jasanya dalam memajukan olahraga dan pengabdiannya pada negara akan selalu dikenang.
0 Komentar