Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Woman says student predator Zhenhao Zou raped her hours before second attack

Seorang wanita, yang disebut sebagai Rachel, mengungkapkan bahwa ia diperkosa oleh Zhenhao Zou, pelaku pemerkosaan beruntun, beberapa jam sebelum Zou menyerang korban lainnya. Penemuan ini mengejutkan, mengingat kedua serangan tersebut terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam dan memiliki kemiripan yang signifikan, hingga sempat membuat polisi mencurigai korban yang sama.

Rachel bertemu Zou untuk minum pada akhir Oktober 2022. Zou membawanya ke vilanya di Zhupingsha, dekat Dongguan, Cina, dan memberinya koktail wiski yang membuatnya pusing hingga hampir tak berdaya. Setelah Rachel terbaring di lantai atas, Zou memperkosanya. Rekaman telepon dan pesan yang dibagikan kepada BBC menunjukkan Rachel mencoba menghubungi teman untuk meminta bantuan, tetapi Zou merebut teleponnya dan berbicara dengan temannya sendiri.

Rachel baru mendapatkan kembali ponselnya keesokan harinya. Dalam pesan WeChat yang panik, ia meminta bantuan temannya, namun temannya merasa takut karena Zou terdengar mengancam Rachel lewat telepon. Rachel akhirnya diantar pulang oleh Zou sekitar pukul 14.00. Ia memutuskan untuk tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi karena khawatir tidak memiliki bukti yang cukup dan takut aibnya akan tersebar.

Beberapa jam setelah meninggalkan Rachel, Zou bertemu dengan korban kedua, yang disebut sebagai Female D, untuk kencan. Zou kembali memperkosanya setelah memberikan obat bius, dan merekam serangan tersebut. Female D baru melaporkan kejadian tersebut setelah Zou divonis bersalah pada Maret 2025.

Polisi Metropolitan London awalnya mengira Rachel dan Female D adalah orang yang sama, mengingat kemiripan dan jarak waktu kejadian yang sangat dekat. Sumber yang dekat dengan investigasi mengatakan kepada BBC World Service bahwa Zou semakin berani karena ia berhasil lolos dari jeratan hukum.

Zou, warga negara Cina, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan masa minimal 24 tahun pada Juni lalu setelah terbukti bersalah atas pemerkosaan terhadap 10 wanita—tiga di Inggris dan tujuh di Cina. Meskipun Zou digambarkan sebagai salah satu "predator paling produktif" di Inggris, polisi khawatir ia mungkin telah menyerang hingga 50 wanita lainnya. Sejak persidangan Zou, 24 wanita telah melapor di Inggris dan Cina, termasuk Rachel dan Female D.

Penggerebekan di apartemen Zou di London menemukan zat yang dapat berubah menjadi GHB (obat pemerkosa) di dalam tubuh. Zat tersebut mudah didapatkan di Cina sebagai obat penenang. Bukti di persidangan juga menunjukkan Zou kerap mencari informasi mengenai obat tidur yang dilarang di Inggris tetapi tersedia di Cina. Bahkan, ia pernah meminta bantuan teman untuk mendapatkan obat tidur tersebut.

Rachel menyesali keputusannya untuk tidak segera melapor, dan merasa bersalah karena Female D mungkin tidak akan menjadi korban jika ia melaporkan kejadian tersebut lebih cepat. Sementara Female D, dalam pernyataan korbannya, mengungkapkan bahwa ia masih terganggu oleh mimpi buruk dan ketakutan untuk sendirian saat malam hari. Investigasi terhadap Zou masih berlanjut, dan polisi Metropolitan menyerukan para korban untuk melapor melalui email survivors@met.police.uk.

Posting Komentar

0 Komentar