Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memanggil Kepala Desa Cianaga, Sukabumi, Wardi Sutandi, terkait meninggalnya Raya, seorang bocah empat tahun yang meninggal dunia akibat cacingan akut. Wardi dijadwalkan bertemu Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (20/8), sesuai panggilan yang diterimanya melalui staf Gubernur pada Selasa (19/8). Ia akan hadir bersama keluarga korban.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan kekecewaan mendalam dari Dedi Mulyadi. Ia menyampaikan permohonan maaf atas kematian Raya dan mengancam akan memberikan sanksi kepada ketua tim penggerak PKK, kepala desa, dan bidan desa setempat jika terbukti lalai dalam menjalankan tugas. Dedi menilai, fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK, posyandu, dan pelayanan kebidanan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Gubernur bahkan telah mengirimkan tim untuk merawat keluarga Raya yang juga mengidap TBC.
Raya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan dengan ratusan cacing di tubuhnya, termasuk di hidung, anus, dan bahkan otaknya. Pegiat sosial Iin yang menemukan Raya, mengungkapkan telah mengeluarkan cacing gelang sepanjang 15 cm dari hidung Raya, ratusan cacing dari kemaluan dan anus, dengan total berat mencapai 1 kg. Kondisi ini terungkap setelah dilakukan CT Scan yang menunjukkan adanya cacing dan telurnya di otak Raya.
Kondisi keluarga Raya juga memprihatinkan. Kedua orang tuanya merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), sehingga keluarga tersebut tidak tercatat dalam administrasi kependudukan dan kesulitan mengakses BPJS Kesehatan. Kartu Keluarga (KK) baru diterbitkan pada Selasa (16/7), sehari sebelum Raya meninggal dunia. Iin sendiri menanggung biaya perawatan Raya sebesar Rp 23 juta karena belum mendapatkan bantuan dari dinas sosial atau badan zakat setempat. Kondisi rumah keluarga Raya yang berupa rumah bilik dengan kandang ayam di bawahnya diduga menjadi salah satu faktor penyebab Raya terpapar cacing.

0 Komentar