Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Dosen IPB Ungkap Alasan Seseorang yang Makan Ubi Jadi Lebih Sering Kentut

Pernah merasa lebih sering kentut setelah makan ubi? Ternyata, fenomena ini memiliki penjelasan ilmiah. Dosen Bidang Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Annisa Rizkiriani, SGz, MSi, mengungkapkan bahwa ubi mengandung karbohidrat kompleks dan serat larut, khususnya oligosakarida seperti raffinose dan stakiosa. Zat-zat ini tidak dapat dicerna oleh enzim di saluran pencernaan bagian atas, sehingga langsung masuk ke usus besar.

Di usus besar, oligosakarida difermentasi oleh bakteri, menghasilkan gas seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Proses inilah yang menyebabkan frekuensi kentut meningkat setelah mengonsumsi ubi. Meski demikian, Annisa menegaskan bahwa ubi, khususnya ubi jalar, memiliki kandungan gizi yang tinggi. Di antaranya karbohidrat kompleks, serat, vitamin A (beta-karoten), vitamin C, kalium, dan antioksidan seperti flavonoid dan fenolik.

"Ubi bermanfaat untuk kesehatan pencernaan berkat seratnya, serta meningkatkan sistem imun karena kandungan vitamin A dan C," jelas Annisa. Selain itu, kalium dalam ubi membantu menurunkan tekanan darah, sementara indeks glikemiknya yang sedang hingga rendah cocok untuk mengontrol gula darah. Ubi juga dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi alami.

Namun, Annisa mengingatkan bahwa beberapa kelompok perlu membatasi konsumsi ubi, seperti penderita gangguan ginjal, sindrom iritasi usus, dan batu ginjal oksalat. Orang dengan kadar gula darah tidak terkendali juga disarankan berhati-hati. Kendati demikian, bagi kebanyakan orang, ubi tetap menjadi panganan sehat dengan segudang manfaat.

Posting Komentar

0 Komentar