Kenaikan harga cokelat, mentega, dan telur mendorong inflasi makanan di Inggris mencapai titik tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Survei terbaru dari British Retail Consortium (BRC) menunjukkan inflasi makanan mencapai 4,2% pada Agustus 2025, meningkat dari 4% pada Juli. Ini merupakan laju kenaikan tercepat sejak Februari 2024. Data ini sejalan dengan temuan terpisah dari Office for National Statistics (ONS) yang menunjukkan kenaikan harga bahan makanan pokok dalam jumlah yang serupa selama tahun terakhir.
Menurut Helen Dickinson, kepala eksekutif BRC, peningkatan harga pada barang-barang pokok seperti mentega dan telur disebabkan oleh tingginya permintaan, penyempitan pasokan, dan kenaikan biaya tenaga kerja. Harga cokelat juga meningkat signifikan karena harga kakao global tetap tinggi akibat panen yang buruk akibat perubahan iklim dan penyakit tanaman. Meskipun demikian, Dickinson mencatat adanya penurunan harga pada pakaian, buku, alat tulis, dan komputer menjelang tahun ajaran baru, memberikan sedikit keringanan bagi para orang tua.
Mike Watkins, kepala ritel dan wawasan bisnis di NIQ (yang menyusun monitor harga toko BRC), mengatakan bahwa peningkatan tersebut mencerminkan beberapa faktor, termasuk biaya pasokan global, inflasi makanan musiman yang didorong oleh kondisi cuaca, dan kenaikan biaya operasional. Ia menambahkan bahwa banyak konsumen mungkin perlu meninjau kembali anggaran rumah tangga mereka sebagai respons terhadap kenaikan tagihan rumah tangga setelah liburan musim panas.
Dampak inflasi juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha. Kate Rumsey, pemilik Rumsey's Chocolaterie di Thame, Oxfordshire, menyebutkan bahwa inflasi cokelat telah "terus-menerus tinggi" selama beberapa tahun terakhir. Harga cokelat yang dibelinya meningkat tiga kali lipat, dari sekitar £4.000 per ton pada tahun 2023 menjadi sekitar £13.000 per ton saat ini. Kenaikan biaya bahan baku lainnya, seperti telur dan mentega, serta biaya tenaga kerja, juga membebani bisnisnya. Meskipun sebagian besar biaya diserap, Rumsey terpaksa menaikkan harga produknya sebesar 10 hingga 20%, dan bahkan terpaksa menghapus beberapa produk dari menu karena biaya produksinya yang terlalu tinggi.
Secara keseluruhan, kenaikan harga makanan berkontribusi pada peningkatan inflasi umum di Inggris. Angka resmi terbaru dari ONS menempatkan inflasi Inggris (diukur dengan Indeks Harga Konsumen atau CPI) pada 3,8% pada Juli, naik dari 3,6% pada Juni. Dalam jangka panjang, kenaikan harga makanan bahkan lebih signifikan, dengan kenaikan sekitar 37% dalam lima tahun hingga Juli, dibandingkan dengan kenaikan 4,4% pada periode lima tahun sebelumnya.

0 Komentar