Festival Tomatina, perang tomat tahunan di Bunol, Spanyol, pada Rabu (27/8) kembali digelar dengan meriah. Ribuan peserta, baik warga lokal maupun wisatawan, berpartisipasi dalam tradisi unik ini, saling lempar tomat selama satu jam penuh di sepanjang jalan utama kota. Lebih dari 22.000 orang dilaporkan ikut serta dalam festival yang berujung pada pemandangan jalanan yang dipenuhi lautan bubur tomat, bahkan hingga para peserta terlihat berenang di dalamnya.
Namun, di tengah hiruk pikuk festival yang penuh warna ini, sebuah pesan politik turut disampaikan. Sebelum dimulainya perang tomat, sebuah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan. Aksi ini merupakan bentuk protes atas serangan yang terjadi di Gaza, menuntut agar konflik segera dihentikan. Beberapa peserta juga terlihat membawa bendera Palestina berukuran lebih kecil.
Festival Tomatina sendiri memiliki sejarah panjang. Berawal dari pertikaian spontan warga desa pada tahun 1945, acara ini sempat dilarang pada era kediktatoran Jenderal Francisco Franco di tahun 1950-an. Namun, popularitasnya kembali meningkat di tahun 1980-an dan kini telah menjadi atraksi wisata internasional yang menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia. Tradisi unik ini, tahun ini, tidak hanya diwarnai semburat merah tomat, tetapi juga pesan dukungan dan solidaritas bagi rakyat Palestina.

0 Komentar