Transkrip wawancara Ghislaine Maxwell, rekan dekat pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein, yang dirilis oleh Kementerian Kehakiman AS mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menyaksikan perilaku tidak pantas dari mantan Presiden Donald Trump maupun Bill Clinton. Maxwell, yang saat ini menjalani hukuman 20 tahun penjara atas kasus perdagangan manusia, menyatakan hal tersebut dalam percakapannya dengan Wakil Jaksa Agung Todd Blanche pada Juli lalu.
Dalam transkrip setebal 300 halaman—sebagian besar di-redaksi—Maxwell membantah keberadaan "daftar klien" Epstein yang selama ini menjadi bahan teori konspirasi. Ia juga menolak klaim bahwa ia memperkenalkan Pangeran Andrew kepada Epstein, meskipun sang pangeran sebelumnya menyatakan sebaliknya.
Keluarga Virginia Giuffre, korban Epstein yang meninggal karena bunuh diri tahun ini, merasa marah dengan wawancara tersebut. Mereka menuding pemerintah memberi Maxwell "panggung untuk menulis ulang sejarah," terutama karena ia tidak ditanya tentang kebohongannya yang sudah terbukti di pengadilan.
Maxwell juga membantah foto kontroversial yang menunjukkan Pangeran Andrew bersama Giuffre di rumahnya, menyebutnya sebagai "palsu." Pangeran Andrew sendiri telah menyelesaikan gugatan finansial dengan Giuffre pada 2022 tanpa mengakui kesalahan.
Sementara itu, Gedung Putih menegaskan bahwa tidak ada keringanan hukuman yang dibahas untuk Maxwell. Trump sendiri telah berulang kali menyangkal kedekatannya dengan Epstein setelah hubungan mereka renggang pada 2004.
Epstein meninggal dalam sel tahanan pada 2019 dengan penyebab resmi bunuh diri, meskipun Maxwell meragukan hal itu. Ia juga membantah teori bahwa Epstein dibunuh untuk menutupi skandal, menyebut gagasan tersebut "menggelikan."
Kasus ini terus menyita perhatian publik, terutama karena melibatkan sejumlah nama besar di dunia politik, bisnis, dan hiburan. Namun, Maxwell bersikeras bahwa tidak ada daftar rahasia yang membongkar keterlibatan mereka.
0 Komentar