Platform telekesehatan Halodoc kini menghadirkan asisten dokter virtual berbasis kecerdasan buatan bernama AIDA (AI Doctor Assistant). Layanan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi tenaga medis dalam menangani pasien tanpa menggantikan peran utama dokter.
Menurut Managing Director Halodoc, Ardhitya Rinaldo, kehadiran AIDA bertujuan memperluas kemampuan profesional kesehatan dengan memprioritaskan layanan berkualitas. "AI ini dikelola secara etis dan menjaga privasi pengguna," tegasnya. AIDA fokus pada penyederhanaan tugas administratif, memungkinkan dokter lebih berkonsentrasi pada diagnosi klinis berbasis data akurat.
Berdasarkan evaluasi Halodoc, lebih dari 80% dokter mitra merasakan manfaat dari AIDA, terutama dalam mengurangi pekerjaan repetitif. Teknologi ini diklaim memiliki akurasi hingga 93% dan terus berkembang di bawah pengawasan Board of Medical Excellence Halodoc.
Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, menyambut positif inovasi ini. "IDI mendukung kemajuan teknologi dengan tetap memperhatikan kode etik kedokteran. Kolaborasi seperti ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.
Halodoc menegaskan bahwa AIDA bukan pengganti dokter, melainkan alat pendukung yang memperkuat kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
0 Komentar