Soft launching buku *Jokowi’s White Paper* di Coffee Shop University Club Hotel UGM pada Senin, 18 Agustus 2025, diwarnai insiden matinya lampu dan AC di tengah acara. Buku yang ditulis oleh Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr. Tifauzia ini mengangkat dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Roy Suryo mengungkapkan bahwa acara sempat dihalangi untuk digelar di Ruang Nusantara UC Hotel UGM, sehingga akhirnya dipindahkan ke coffee shop. “Kami dihalang-halangi menggunakan ruang tersebut,” katanya. Tak lama setelah acara dimulai, tepat saat pembacaan doa, lampu dan AC tiba-tiba mati. “Kami tidak berprasangka buruk, tetapi ini adalah contoh nyata yang terjadi,” tambahnya.
UGM melalui juru bicaranya, Dr. I Made Andi Arsana, menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengizinkan acara di UC Hotel karena dua alasan: prosedural dan politis. “Kegiatan ini bernuansa politis dan terkait isu yang melibatkan Pak Joko Widodo. UGM tidak ingin terlibat,” jelasnya. Selain itu, proses perencanaan acara dinilai tidak sesuai dengan prosedur unit usaha UGM sebagai lembaga pendidikan.
Buku setebal 700 halaman ini berisi analisis ketiga penulis mengenai keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Roy Suryo mengklaim penelitian dimulai sejak 2013, dengan doktor Rismon Sianipar memberikan analisis forensik digital, sedangkan dr. Tifauzia meneliti pola perilaku. “Kesimpulannya, skripsi Jokowi 99,94% palsu,” kata Roy.
Judul *Jokowi’s White Paper* dipilih sebagai bentuk upaya ketiga penulis—yang merupakan alumni UGM—untuk “membersihkan” nama almamater mereka dari isu kontroversial ini.

0 Komentar