Kebijakan suaka pemerintah dinilai "kacau" oleh _The Sun_ dan "berantakan" menurut _i Paper_ setelah keputusan pengadilan mengenai penginapan migran di Epping. _Daily Mail_ melaporkan bahwa para menteri terkejut, dan kemenangan dewan setempat dapat memicu serangkaian gugatan serupa. Sementara itu, _Daily Express_ melihat hal ini sebagai dorongan besar bagi komunitas yang merasa keluhannya diabaikan. _Daily Telegraph_ menyatakan bahwa banyak penginapan migran di seluruh negeri terancam tutup, dengan kemungkinan aksi protes mendatang.
Nigel Farage, pemimpin Reform UK, menulis bahwa warga Epping "berdiri tegah dan menang," meski dicap "far-right oleh pemerintah." Di sisi lain, berita utama lainnya adalah pernyataan Presiden Donald Trump yang menegaskan bahwa pasukan AS tidak akan dikirim ke Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian. _The Guardian_ menyebut hal ini meredam janjinya untuk memberikan jaminan keamanan ke Kyiv, sementara _Daily Mirror_ melaporkan bahwa Trump mengalihkan tanggung jawab penegakan perjanjian kepada Inggris dan Eropa.
_Times_ menyoroti perpecahan antara AS dan Eropa setelah kesepakatan di Washington, dengan editorialnya menyatakan bahwa pertanyaan sulit tetap ada tentang bagaimana Barat harus menghadapi Vladimir Putin, yang "tidak bisa dipercaya." _Financial Times_ menilai Trump perlu lebih memperhatikan detail jika ingin membawa perdamaian ke Ukraina.
Di ranah domestik, RUU Autumn Budget mengusulkan "pajak mansion" yang memengaruhi penjualan properti mewah. _Times_ melaporkan bahwa Menteri Keuangan berencana menghapus pengecualian pajak capital gains saat seseorang menjual rumah utamanya. Namun, pakar properti memperingatkan bahwa langkah ini dapat membuat pemilik rumah enggan pindah, mengurangi pendapatan pemerintah dan menyulitkan pensiunan yang ingin mengecilkan rumah. _Daily Mail_ menyebut kebijakan ini sebagai "perang kelas yang kejam."
Di dunia hiburan, _Financial Times_ mengungkapkan bahwa demam boneka Labubu asal China telah melonjakkan penjualan produsennya, Pop Mart, hingga tiga kali lipat. Perusahaan ini kini bernilai lebih dari dua kali lipat Hasbro dan Mattel gabungan, dengan 40% pendapatannya berasal dari luar China, berkat dukungan selebritas seperti David Beckham dan Rihanna.
Berbagai dinamika ini mencerminkan kompleksitas tantangan politik, ekonomi, dan sosial yang sedang dihadapi global.

0 Komentar