Hot Posts

6/recent/ticker-posts

North Korea's Kim Jong Un to attend China military parade

Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, akan menghadiri parade militer di Beijing pekan depan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan ini diumumkan oleh pihak berwenang China dan merupakan peristiwa penting, mengingat ini adalah pertemuan internasional multilateral pertama Kim Jong Un.

Kehadiran Kim Jong Un dinilai sebagai kemenangan diplomatik bagi Presiden China Xi Jinping yang tengah berupaya membangun tatanan dunia baru yang dipimpin Beijing. Acara ini memungkinkan Xi Jinping untuk menunjukkan pengaruhnya, meskipun terbatas, terhadap Putin dan Kim, di saat Amerika Serikat tengah berupaya mencapai kesepakatan dengan Moskow untuk mengakhiri perang di Ukraina. Presiden AS Donald Trump tidak akan hadir, meskipun sebelumnya menyatakan keinginan untuk bertemu Kim Jong Un, yang arsenal nuklirnya yang terus berkembang dan dukungannya untuk Rusia telah mengguncang Barat.

Parade "Hari Kemenangan" China ini menandai peringatan ke-80 tahun Jepang menyerah dalam Perang Dunia Kedua. Selain Putin dan Kim, sekitar 26 kepala negara lainnya diperkirakan akan hadir. Ini adalah pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara menghadiri parade militer China sejak tahun 1959. China kemungkinan akan memamerkan persenjataan terbarunya, termasuk ratusan pesawat terbang, tank, dan sistem anti-drone, serta struktur kekuatan militer barunya untuk pertama kalinya.

Kementerian Luar Negeri China memuji "persahabatan tradisional" selama beberapa dekade antara China dan Korea Utara, dan menyatakan kedua negara akan terus bekerja sama untuk "perdamaian dan stabilitas regional". Kehadiran Kim Jong Un merupakan peningkatan signifikan dibandingkan parade Hari Kemenangan China tahun 2015, di mana Pyongyang hanya mengirimkan pejabat tinggi Choe Ryong-hae.

Kehadiran Kim Jong Un di panggung internasional ini juga memperkuat hubungannya dengan China, setelah enam tahun tidak bertemu dengan Xi Jinping. Meskipun Kim Jong Un biasanya menyeimbangkan hubungannya antara Moskow dan Beijing, pertemuan ini dianggap penting karena memungkinkan Xi Jinping untuk bertemu Trump dengan lebih percaya diri, setelah mendapatkan informasi langsung dari kedua pemimpin. Pertemuan tersebut juga berlangsung beberapa minggu sebelum kemungkinan kunjungan Trump ke Asia.

Sebagian besar pemimpin Barat diperkirakan tidak akan menghadiri parade tersebut, karena penolakan mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina. China sendiri tidak mengkritik perang Putin dan dituduh oleh AS dan sekutunya membantu Rusia, tuduhan yang dibantah oleh China. Sementara itu, Kim Jong Un telah memasok senjata dan pasukan untuk invasi Rusia. Daftar pemimpin yang hadir juga mencerminkan kebangkitan China dan hubungannya yang berubah dengan dunia, termasuk kehadiran Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia.

Posting Komentar

0 Komentar