Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperluas penggunaan energi terbarukan dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di berbagai fasilitas publik. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp 58 juta per tahun untuk setiap instalasi.
Menurut Syaripudin, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, sejak 2023, telah terpasang 20 unit PLTS Atap di lokasi strategis seperti puskesmas, kantor kecamatan, dan gelanggang olahraga. Total kapasitas terpasang mencapai 590 kWp, dengan potensi produksi energi sekitar 796.500 kWh per tahun.
"PLTS 30 kWp mampu menghasilkan sekitar 40.500 kWh per tahun, setara dengan penghematan Rp 58,5 juta per tahun jika memakai tarif listrik non-subsidi," jelas Syaripudin. Sistem ini juga mendukung kemandirian energi dan menjadi contoh bagi sektor swasta dan masyarakat untuk beralih ke sumber energi bersih.
Pada 2025, pemasangan PLTS akan diperluas ke 22 lokasi baru, termasuk sekolah dan fasilitas publik lainnya. Beberapa di antaranya sedang dalam proses pemasangan, seperti di SDN Kalibata 11 dan SMKN 29. Selain itu, Jakarta International Stadium dan Gedung Balaikota Blok G telah dilengkapi PLTS dengan total kapasitas 559 kWp.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam mendorong efisiensi energi sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan listrik konvensional.

0 Komentar