Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) memegang peranan penting dalam membentuk gaya hidup sehat di kalangan siswa. Guru PJOK menjadi pembimbing utama yang memastikan peserta didik aktif secara fisik, sehat, dan terarah dalam setiap kegiatan. Tidak hanya berkutat pada latihan fisik, mereka juga bertugas menanamkan nilai-nilai karakter seperti sportivitas, kerja sama, dan tanggung jawab melalui berbagai aktivitas olahraga.
Menurut Dr. Matsuri, M.Pd dan Dr. Chumdari, M.Pd dalam buku *Persepsi Baru Pemanduan dan Pembinaan Bakat Peserta Didik Sekolah Dasar* (2022), pendidikan olahraga wajib dilaksanakan dengan peran aktif guru dan kepala sekolah. Guru PJOK tidak hanya mengajarkan keterampilan motorik, tetapi juga berfungsi sebagai agen pembentuk kebiasaan positif. Melalui pendekatan menyeluruh, siswa diajak memahami pentingnya menjaga kesehatan sekaligus mengembangkan kepribadian yang kuat.
Seringkali, pendidikan jasmani dianggap sekadar aktivitas fisik belaka. Namun, esensinya jauh lebih mendalam—mencakup pembentukan sikap, keterampilan, dan pemahaman tentang tubuh secara komprehensif. Guru PJOK berperan mengarahkan siswa untuk mengenali tubuh mereka, menjaga kesehatan, serta menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, setiap kegiatan olahraga menjadi media untuk menanamkan nilai moral, seperti menghargai lawan dan bekerja sama dalam tim.
Pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab guru agama atau PKN, melainkan juga guru PJOK. Dengan peran aktif mereka, program sekolah bugar tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar terealisasi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pendidikan jasmani menjadi jembatan yang menghubungkan kesejahteraan fisik, mental, dan pembangunan karakter, menghasilkan generasi yang tidak hanya bugar, tetapi juga berakhlak mulia.

0 Komentar