Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Sejarah Bendera Merah Putih yang Menjadi Simbol Perjuangan Kemerdekaan

Bendera Merah Putih tidak sekadar selembar kain berwarna merah dan putih. Ia adalah simbol perjuangan, persatuan, dan harga diri bangsa Indonesia yang telah melekat sejak era kerajaan hingga detik-detik kemerdekaan. Warna merah melambangkan keberanian, sementara putih menggambarkan kesucian. Ada pula tafsir lain yang menyebut merah sebagai raga dan putih sebagai jiwa, dua unsur yang saling melengkapi dalam identitas bangsa.

Sejarah mencatat bahwa warna merah putih telah digunakan oleh berbagai kerajaan di Nusantara, seperti Majapahit, Kediri, dan Kerajaan Bone di Sulawesi Selatan yang menyebutnya sebagai Woromporang. Pejuang Aceh juga mengibarkan umbul-umbul merah putih dengan hiasan pedang dan ayat Al-Qur'an, sementara Pangeran Diponegoro menggunakannya sebagai panji perang melawan Belanda. Namun, selama masa penjajahan, Belanda sempat melarang penggunaan warna ini sebagai upaya meredam semangat kebangsaan.

Semangat merah putih kembali bangkit saat Jepang berkuasa dan menjanjikan kemerdekaan. Melalui sidang BPUPKI, disepakati bahwa merah putih akan menjadi bendera resmi Indonesia. Bendera Pusaka yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945 dijahit oleh Fatmawati dengan ukuran 3x2 meter dari kain katun. Saat ibu kota berpindah ke Yogyakarta pada 1946, bendera ini sempat dipisahkan bagian merah dan putihnya oleh Husein Mutahar untuk menghindari penyitaan Belanda.

Pada 1968, Bendera Pusaka yang sudah rapuh tak lagi dikibarkan dan digantikan dengan duplikat. Pada 2003, bendera asli menjalani pemulihan untuk menjaga keasliannya. Kini, Bendera Pusaka disimpan di Istana Merdeka sebagai Cagar Budaya Nasional, mengingatkan kita bahwa merah putih bukan sekadar simbol, melainkan saksi bisu perjuangan panjang menuju kemerdekaan.

Posting Komentar

0 Komentar