Dalam kajian sejarah, terdapat dua konsep utama yang digunakan untuk menganalisis peristiwa masa lalu, yaitu **sinkronis** dan **diakronis**. Kedua pendekatan ini memiliki perbedaan mendasar dalam cara memahami dan menginterpretasikan sejarah. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai keduanya.
### **1. Konsep Diakronis**
Diakronis berasal dari bahasa Latin, yaitu *"Dia"* yang berarti melampaui dan *"chronicus"* yang berarti waktu. Konsep ini mengacu pada pendekatan sejarah secara kronologis, meneliti suatu peristiwa dari awal hingga akhir berdasarkan urutan waktu. Sejarawan menggunakan metode ini untuk melihat perkembangan atau perubahan suatu kejadian sepanjang periode tertentu.
Ciri utama pendekatan diakronis adalah:
- Memperhatikan aspek **perubahan dan kontinuitas** dalam rentang waktu.
- Fokus pada **proses historis** yang berlangsung secara berkesinambungan.
- Bersifat **vertikal**, artinya menganalisis peristiwa secara mendalam dari waktu ke waktu.
Contoh penerapannya adalah mempelajari evolusi sistem pemerintahan dari masa kerajaan hingga era modern.
### **2. Konsep Sinkronis**
Berbeda dengan diakronis, pendekatan sinkronis menganalisis peristiwa sejarah dalam **ruang lingkup yang lebih luas** tetapi **terbatas pada waktu tertentu**. Konsep ini tidak melihat kronologi melainkan lebih menekankan pada hubungan antaraspek dalam suatu momen sejarah.
Karakteristik utama sinkronis antara lain:
- Memeriksa **struktur dan interaksi** berbagai elemen dalam suatu peristiwa.
- Bersifat **horizontal**, artinya mencakup aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya sekaligus.
- Lebih statis karena tidak meneliti perubahan dalam waktu yang panjang.
Misalnya, ketika menganalisis dampak Revolusi Industri di Inggris, pendekatan sinkronis akan mempelajari berbagai faktor seperti teknologi, kondisi pekerja, dan kebijakan pemerintah pada masa itu.
### **Perbedaan Utama**
Kedua konsep ini saling melengkapi dalam penelitian sejarah. Diakronis menawarkan perspektif **memanjang dalam waktu**, sedangkan sinkronis memberikan analisis **mendalam dalam ruang terbatas**. Pemahaman atas keduanya membantu sejarawan menyusun narasi sejarah yang lebih komprehensif.
Dengan mengenal perbedaan ini, pembaca dapat lebih kritis dalam menelaah berbagai kajian sejarah dan memahami konteks di balik setiap peristiwa.

0 Komentar