Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pemerintah untuk membuka 148 program studi kedokteran baru di 57 fakultas kedokteran. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan sekitar 70.000 dokter spesialis dan dokter umum di Indonesia. Dari 148 prodi tersebut, 125 di antaranya difokuskan pada pendidikan spesialis, sementara sisanya untuk sub-spesialis.
Prabowo menekankan pentingnya percepatan penambahan tenaga medis untuk memastikan pemerataan pelayanan kesehatan, khususnya hingga ke daerah terpencil. Ia mengungkapkan bahwa tanpa penambahan signifikan jumlah dokter, Indonesia akan membutuhkan waktu hingga 35 tahun untuk mengatasi kekurangan tenaga medis. Targetnya adalah terciptanya 30 fokus kedokteran baru untuk mengejar kebutuhan tersebut.
Peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS PON Mahar Mardjono di Jakarta menjadi latar belakang pengumuman ini. Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas kerja keras lintas kementerian yang telah berkontribusi pada pembangunan fasilitas kesehatan tersebut, khususnya peran Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan.
0 Komentar