Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa Presiden China Xi Jinping berjanji tidak akan menginvasi Taiwan selama dirinya masih menjabat sebagai pemimpin AS. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan *Fox News*, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/8).
"Dia (Xi Jinping) bilang, 'Saya tidak akan melakukannya selama Anda presiden'," ujar Trump, menirukan ucapan pemimpin China tersebut. Ia menambahkan bahwa Xi juga menyatakan kesabarannya, dengan mengatakan, "Tapi saya sangat sabar, dan China sangat sabar."
Trump dan Xi disebut melakukan panggilan telepon pada Juni lalu, di masa jabatan kedua Trump. Meski demikian, tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai waktu pasti percakapan tersebut. Sebelumnya, Trump juga menyebut pernah menerima telepon dari Xi, namun tidak merinci kapan hal itu terjadi.
China secara konsisten mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk "menyatukan" pulau tersebut. Sementara itu, Taiwan menolak klaim kedaulatan China dan terus memperkuat pertahanannya.
Kedutaan China di Washington menegaskan bahwa isu Taiwan merupakan topik sensitif dalam hubungan bilateral dengan AS. Juru bicara Kedubes China, Liu Pengyu, meminta pemerintah AS mematuhi prinsip "Satu China" dan menjaga stabilitas kawasan Selat Taiwan.
AS sendiri merupakan salah satu pendukung utama Taiwan, termasuk melalui penyediaan senjata. Namun, Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei.
Hingga kini, pemerintah Taiwan belum memberikan tanggapan langsung atas pernyataan Trump. Namun, anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, Wang Ting-yu, menegaskan bahwa Taiwan harus memperkuat pertahanan sendiri. "Keamanan tidak bisa bergantung pada janji musuh atau bantuan dari teman," tegasnya.

0 Komentar