Hot Posts

6/recent/ticker-posts

UK job vacancies tumble across the board

Pasar tenaga kerja Inggris menunjukkan tanda-tanda mendingin seiring penurunan lowongan kerja dan jumlah karyawan di berbagai industri. Menurut data terbaru dari Office for National Statistics (ONS), lowongan kerja turun 5,8% menjadi 718.000 antara Mei hingga Juli 2025. Penurunan ini terjadi hampir di semua sektor, menunjukkan bahwa sebagian perusahaan mungkin berhenti merekrut atau menggantikan karyawan yang keluar.

Meski demikian, perlambatan ini tidak secepat yang diperkirakan beberapa ekonom. Pertumbuhan upah rata-rata tetap stabil di angka 5%, sementara tingkat pengangguran tidak berubah di 4,7%. Jumlah karyawan yang tercatat dalam payroll juga turun sekitar 8.000 antara Juni dan Juli, menandakan perlambatan ekosistem ketenagakerjaan yang "sangat bertahap," menurut Andrew Sentence, mantan pembuat kebijakan Bank of England.

Namun, ONS memperingatkan agar data payroll ditafsirkan dengan hati-hati karena ada kekhawatiran terkait kualitasnya. Ekonom Capital Economics, Ashley Webb, menyatakan bahwa penurunan jumlah payroll yang "cukup kecil" menunjukkan dampak kenaikan pajak bisnis dan upah minimum mulai mereda.

Sejak April 2025, Upah Hidup Nasional naik dari £11,44 menjadi £12,21 per jam. Di saat yang sama, kontribusi Asuransi Nasional dari pemberi kerja meningkat dari 13,5% menjadi 15%, dengan ambang gaji yang memicu pembayaran turun drastis dari £9.100 menjadi £5.000 per tahun.

Liz McKeown, Direktur Statistik Ekonomi ONS, menyatakan bahwa penurunan payroll dalam 10 dari 12 bulan terakhir paling terasa di sektor hospitality dan ritel. Lowongan kerja juga terus menurun, terutama karena berkurangnya kesempatan di kedua sektor tersebut. Meski begitu, penurunan ini tidak berimbas pada kenaikan tingkat pengangguran, menurut Webb.

Menteri Keuangan Rachel Reeves menyebut ada "kabar positif" dalam data ini, meski masih banyak pekerjaan rumah untuk menurunkan pengangguran. Sementara itu, oposisi menyoroti kebijakan fiskal pemerintah sebagai penyebab utama perlambatan ekonomi.

Beberapa pelaku bisnis, seperti Louise Maclean dari Signature Group, mengeluhkan biaya tenaga kerja yang semakin memberatkan profitabilitas. Mereka kini lebih memilih pekerja berpengalaman daripada kaum muda yang masih minim keterampilan.

Di sisi moneter, ekonom Monica George Michail memprediksi bahwa penurunan lowongan kerja akan memperlambat pertumbuhan upah—faktor yang memengaruhi keputusan Bank Inggris dalam menyesuaikan suku bunga. Bank sentral diperkirakan akan memotong suku bunga lagi pada November mendatang, dari 4% menjadi 3,75%.

Posting Komentar

0 Komentar