Hot Posts

6/recent/ticker-posts

North Koreans tell BBC they are sent to work 'like slaves' in Russia

Ribuan warga Korea Utara dilaporkan dikirim ke Rusia untuk bekerja dalam kondisi menyerupai perbudakan, mengisi kekurangan tenaga kerja yang diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina. Menurut laporan BBC, Moskow semakin bergantung pada pekerja Korea Utara setelah banyak pria Rusia tewas, terjebak dalam perang, atau meninggalkan negara tersebut.

Enam pekerja Korea Utara yang berhasil melarikan diri dari Rusia mengungkapkan kondisi kerja yang "mengerikan". Mereka dipaksa bekerja lebih dari 18 jam sehari membangun apartemen, dengan hanya dua hari libur dalam setahun. Salah seorang pekerja, Jin, mengaku diawasi ketat oleh agen keamanan Korea Utara sejak tiba di bandara dan dilarang berinteraksi dengan siapa pun.

Pekerja tersebut tinggal di kontainer pengap penuh serangga atau lantai apartemen yang belum selesai, dengan pengawasan ketat untuk mencegah pelarian. Seorang pekerja lain, Tae, menceritakan betapa tangannya kerap kaku di pagi hari akibat kelelahan. "Beberapa orang tertidur di tempat kerja dan dipukuli pengawas. Rasanya seperti kita sekarat," kata pekerja lain bernama Chan.

Pakar hubungan Korea Utara-Rusia, Andrei Lankov, menyebut pekerja Korea Utara menjadi solusi bagi Rusia karena upahnya murah dan patuh. Namun, sebagian besar gaji mereka disita pemerintah Korea Utara sebagai "biaya loyalitas", sementara pekerja hanya menerima sisa kecil saat pulang.

Pemerintah Korea Utara juga memperketat pengawasan, memangkas kesempatan pekerja keluar dari lokasi konstruksi dan meningkatkan pelatihan ideologi. Akibatnya, jumlah pekerja yang berhasil kabur ke Seoul turun drastis.

Dengan puluhan ribu pekerja baru diperkirakan tiba di Rusia, praktik ini disebut akan terus berlanjut bahkan setelah perang usai, memperkuat kesepakatan tersembunyi antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin.

Posting Komentar

0 Komentar