Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengusulkan optimalisasi pengelolaan zakat dan wakaf sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara. Menurutnya, potensi penerimaan dari sektor ini sangat besar, diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah jika dikelola dengan baik dan transparan. Usulan ini disampaikan Doli usai mendampingi Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Doli menjelaskan bahwa Partai Golkar memiliki konsep untuk meningkatkan penerimaan negara, meskipun konsep tersebut belum sempat dibahas dengan Presiden Prabowo. Ia menekankan perlunya diversifikasi sumber pendapatan negara, tidak hanya bergantung pada sumber daya alam. "Misalnya kita mungkin harus juga berpikir adanya penerimaan atau pendapatan negara yang tidak melulu berdasarkan sumber daya alam, misalnya kita sebagai negara mayoritas muslim misalnya, saya kira kalau dioptimalkan pengelolaan zakat dan wakaf itu itu bisa ada potensi sekitar 300-400 triliunan," ujarnya.
Selain zakat dan wakaf, Doli juga menyoroti pentingnya peran pekerja migran Indonesia (PMI) sebagai penyumbang devisa negara. Ia menilai pembentukan Kementerian Khusus Perlindungan Pekerja Migran Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto akan berdampak positif terhadap optimalisasi penerimaan negara dari sektor ini. Doli optimistis langkah tersebut akan memastikan program-program pembangunan pro-rakyat dapat berjalan maksimal berkat dukungan pendapatan negara yang optimal.

0 Komentar