Sebuah rekaman audio VHS yang rusak selama delapan detik telah mengembalikan suara seorang ibu, Sarah Ezekiel, yang hilang akibat penyakit motor neuron (MND). Sarah, yang didiagnosis MND pada usia 34 tahun, kehilangan kemampuan berbicara dan penggunaan tangannya beberapa bulan setelah kelahiran anak keduanya. Anak-anaknya, Aviva dan Eric, hanya pernah mendengar suara ibunya melalui mesin dengan suara robot yang tanpa emosi.
Selama 25 tahun, Sarah berkomunikasi menggunakan teknologi penglihatan mata, yang melacak gerakan matanya untuk membentuk kata-kata dan kalimat. Namun, berkat kecanggihan kecerdasan buatan (AI), suara aslinya berhasil direkonstruksi dari rekaman VHS yang ditemukan keluarganya. Rekaman tersebut, yang menampilkan Aviva bayi, memiliki gambar yang goyah dan suara yang terdistorsi, tetapi delapan detik suara Sarah yang nyaris tak terdengar berhasil diisolasi.
Perusahaan teknologi assistive di Bristol, Smartbox, meminta rekaman audio Sarah untuk merekonstruksi suaranya. Meskipun awalnya hanya menemukan delapan detik rekaman yang berkualitas buruk, Simon Poole dari Smartbox menggunakan teknologi AI dari ElevenLabs untuk memisahkan suara Sarah dari suara TV yang berisik di latar belakang. Prosesnya rumit, melibatkan penggunaan ElevenLabs Voice Isolator dan aplikasi lain yang melatih AI untuk mengisi celah dan memprediksi intonasi suara Sarah.
Hasilnya luar biasa. Suara Sarah yang direkonstruksi—suara yang penuh emosi dan kepribadiannya—membuat Sarah, Aviva, dan Eric sangat terharu. Aviva menggambarkan pengalaman mendengar suara ibunya kembali sebagai sesuatu yang menakjubkan dan masih sulit dipercaya. Eric menambahkan bahwa suara ibunya yang asli telah mempererat hubungan keluarga mereka, memungkinkan Sarah untuk mengekspresikan emosi dengan lebih baik.
Dr. Susan Oman, spesialis data, AI, dan masyarakat di Sheffield University, menekankan pentingnya teknologi ini dalam menjaga individualitas suara seseorang. Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian aksen dan dialek dalam era teknologi yang berpotensi homogenisasi. Sarah sendiri mengakui betapa bahagianya ia dapat kembali memiliki suara aslinya, menggantikan suara robot yang sebelumnya ia gunakan. Kisah Sarah menjadi bukti nyata kemajuan teknologi AI dalam membantu mereka yang kehilangan kemampuan berbicara karena penyakit atau cedera.

0 Komentar