Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Yogyakarta pada Selasa (19/8), mengakibatkan puluhan rumah tergenang air dan seorang warga terluka. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mencatat sekitar 90 rumah terdampak genangan, tiga rumah terkena longsoran talud, dan satu korban luka akibat rumah roboh.
Genangan air terjadi di kawasan Sambirejo, Prenggan, Kotagede, setelah Sungai Gajah Wong meluap dan merendam puluhan rumah di RT 5 dan RT 6. Sementara itu, di Cokrodiningratan, Jetis, talud setinggi 1,5 meter longsor dan merusak tiga rumah milik empat kepala keluarga. Di Ngampilan, seorang warga bernama Anton Suryantoro (48) mengalami luka-luka setelah atap dan tembok kamar mandi rumahnya roboh. Korban segera dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah untuk mendapatkan perawatan.
Selain kerusakan rumah, pohon kelengkeng di Jalan Kusumanegara patah dan pohon talok di Baciro tumbang, mengancam rumah warga, kabel listrik, serta halaman kampus APMD. Tim gabungan dari BPBD, PLN, SAR Linmas, relawan, dan warga setempat telah melakukan pembersihan lokasi terdampak, termasuk memotong pohon dan membuang material longsoran. Namun, beberapa titik masih memerlukan penanganan lebih lanjut.
Ketua BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, mendorong warga untuk lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem. Ia menekankan pentingnya menjaga saluran air dan memotong pohon yang terlalu rindang untuk mengurangi risiko bencana. "Banjir di Sambirejo sudah sering terjadi saat hujan deras dari utara. Kami telah memasang sistem peringatan dan rutin melakukan kerja bakti bersama warga," ujarnya.
0 Komentar