Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Penjelasan RSUD BDH Surabaya Soal Dokter Dianiaya Pasiennya Pakai Batu

Seorang dokter di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, dr. Faradina Sulistyani, menjadi korban penganiayaan oleh pasiennya sendiri. Perempuan berinisial N, warga Babatan Jerawat, Surabaya, memukul dr. Faradina dengan batu hingga mengalami luka serius. Kasus ini kini telah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dengan nomor perkara 1660/Pid.B/2025/PN Sby.

Insiden bermula setelah N menjalani operasi punggung pada 20 Agustus 2025 yang dilakukan oleh dr. Faradina. Setelah beberapa kali kontrol dan konsultasi, N masih mengeluhkan rasa nyeri pasca operasi. Pada 25 April 2025 sekitar pukul 10.56 WIB, N mendatangi dr. Faradina di ruang periksa klinik bedah umum. Menurut Plt. Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, dr. Arif Setiawan, N merasa kurang puas dengan respons dokter terhadap keluhannya, sehingga emosi.

N yang telah membawa batu yang dibungkus plastik kresek dari rumah, kemudian memukul dr. Faradina berkali-kali. Akibatnya, dr. Faradina mengalami luka robek di kepala yang memerlukan jahitan dan luka memar di punggung. Luka-luka tersebut dikategorikan sebagai trauma benda tumpul yang cukup serius dan berisiko menyebabkan cedera otak.

Dua hari setelah kejadian, dr. Faradina bersama pihak RSUD BDH Surabaya melaporkan kasus tersebut ke Polsek Benowo Surabaya. Meskipun telah dilakukan beberapa kali mediasi, belum ada titik temu antara kedua belah pihak. Pihak RSUD menjelaskan bahwa permintaan maaf dari pelaku baru disampaikan melalui suaminya, bukan secara langsung kepada dr. Faradina. Saat ini, kondisi dr. Faradina telah membaik dan kembali bertugas, meskipun masih mengalami trauma.

Kuasa hukum N, Taufan, menyatakan kliennya telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Ia menyebutkan kliennya sedang depresi pasca operasi dan memohon maaf kepada korban dan majelis hakim.

Posting Komentar

0 Komentar