Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa kerusuhan suporter yang terjadi di Yogyakarta pasca pertandingan PSIM vs Persib pada Minggu (24/8) merupakan tanggung jawab I-League dan klub-klub terkait. Beberapa suporter dilaporkan mengalami luka-luka dan ratusan lainnya dipulangkan ke Bandung setelah insiden tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Erick Thohir menjelaskan bahwa PSSI telah menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pengelolaan liga dan klub kepada I-League. "Tanya ke Liga [I-League, soal rusuh suporter]. Kan, kami dari PSSI sudah menyerahkan secara penuh tanggung jawab liga dan klub," ujarnya kepada wartawan di Jakarta. PSSI, lanjut Erick, akan memonitor langkah-langkah yang diambil I-League untuk menangani masalah ini. Prioritas utama PSSI, tegasnya, adalah menyelamatkan sepak bola Indonesia dan memastikan keselamatan suporter.
Erick Thohir menyatakan kesiapannya untuk melakukan intervensi jika diperlukan, demi kebaikan kompetisi. Ia mengapresiasi upaya Persija dalam mengendalikan suporternya dan berharap klub-klub lain mencontohnya. Menurutnya, I-League juga harus menerapkan kebijakan yang tegas dan sesuai dengan arahan PSSI, mengingat peringatan keras telah disampaikan sebelumnya, bahkan dari FIFA.
Lebih lanjut, Erick Thohir menekankan bahwa PSSI telah dan akan terus melakukan intervensi jika diperlukan, seperti yang telah dilakukan dalam perbaikan VAR Liga 1 dan Liga 2 serta peningkatan kualitas perwasitan. Namun, operasional liga tetap menjadi tanggung jawab I-League.

0 Komentar